Hidraulik menggambarkan metode penggerak rem yang menggunakan fluida tak termampatkan bertekanan (biasanya oli) untuk mentransmisikan dan memperkuat gaya, berdasarkan prinsip Pascal. Dalam rem industri, metode ini digunakan dalam dua cara yang secara fundamental berbeda, yang menentukan tujuan operasional rem:
- Hydraulic-Applied (Active Braking): Dalam konfigurasi ini, rem dilepas secara default. Untuk mengaplikasikan rem, unit daya hidrolik (HPU) atau pompa manual menghasilkan tekanan fluida, yang ditransmisikan melalui selang ke kaliper atau aktuator. Tekanan ini mendorong piston yang menjepit bantalan gesek ke cakram, menciptakan torsi pengereman. Sistem ini digunakan untuk bergeser dinamis atau layanan pengereman, di mana berhenti terkendali diperlukan oleh perintah aktif dari operator atau sistem kendali. Ini umum pada turbin angin besar, rol pengolahan, dan peralatan bergerak.
- Hydraulic-Released (Fail-Safe Braking): Ini adalah konfigurasi yang paling umum untuk aplikasi penahanan yang kritis terhadap keselamatan. Rem ini pegas-aplikasikan secara default, dengan pegas mekanis yang kuat memberikan gaya penjepitan. Sistem hidrolik berperan sebagai rilas remedanya rem. HPU menghasilkan tekanan untuk bekerja melawan pegas, menarik kembali piston dan memungkinkan poros untuk berputar. Jika tekanan hidrolik hilang karena alasan apa pun (mis., kehilangan daya ke HPU, selang pecah), gaya pegas tidak terhalangi dan segera mengaktifkan rem. Prinsip gagal aman ini penting untuk pengereman tahan pada hoist tambang, konveyor miring besar, dan drawworks. Suatu sistem mandiri thruster elektro-hidrolik adalah perangkat terintegrasi spesifik yang secara sempurna mewujudkan prinsip ini untuk rem kampas dan cakram.
Keunggulan utama aktuasi hidraulik adalah kemampuannya menghasilkan gaya sangat tinggi dalam ruang yang kompak dan mentransmisikan gaya tersebut secara andal dalam jarak jauh, menjadikannya solusi pilihan untuk aplikasi pengereman industri torsi-tinggi yang paling menuntut.