Selamat datang di panduan definitif istilah braking industri. Baik Anda seorang insinyur yang merancang crane baru, teknisi pemeliharaan yang memecahkan masalah konveyor, atau manajer pembelian yang mencari komponen baru, memahami bahasa rem penting untuk keselamatan, efisiensi, dan kinerja.

Glosarium ini dirancang menjadi sumber referensi utama Anda. Kami telah mengatur istilah ke dalam kategori logis untuk membantu Anda membangun pemahaman menyeluruh tentang bagaimana sistem kritis ini bekerja.

Core Concepts & Principles

1. Torsi (Torsi Pengereman)

Gaya putar yang dapat diterapkan rem untuk menghentikan elemen yang berputar, seperti poros atau roda. Ini adalah nilai paling krusial dalam pemilihan rem dan biasanya diukur dalam Newton-meter (Nm) atau pound-foot (lb-ft).

2. Fail-Safe Brake

Sebuah rem yang terhubung oleh gaya pegas dan dilepaskan oleh sumber daya eksternal (seperti hidraulik, pneumatik, atau tenaga listrik). Jika daya gagal, pegas secara otomatis mengaktifkan rem, “gagal” ke keadaan aman terkunci. Ini adalah standar untuk aplikasi pengangkatan. Pelajari lebih lanjut tentang Solusi Fail-Safe Brake kami.

3. Rem Pelayanan (Dynamic Brake)

Rem yang dirancang untuk memperlambat dan menghentikan mesin yang bergerak selama operasi normal. Harus mampu menyerap dan menghilangkan banyak energi kinetik sebagai panas.

4. Rem Parkir (Static / Holding Brake)

Rem yang dirancang terutama untuk menahan beban atau mesin tetap diam setelah berhenti. Ia memiliki torsi penahan yang tinggi tetapi biasanya kapasitas termal lebih rendah daripada rem layanan.

5. Rem Darurat

Sistem rem yang dirancang untuk menghentikan mesin jika terjadi pemadaman daya atau kegagalan rem utama. Rem fail-safe sering melayani fungsi ini.

6. Siklus Tugas (Duty Cycle)

Ukurannya frekuensi dan durasi pengereman selama periode tertentu. Siklus tugas yang tinggi (mis. banyak berhenti per jam) membutuhkan rem dengan kapasitas termal yang sangat baik.

7. Kapasitas Termal

Kemampuan rem untuk menyerap dan membuang panas yang dihasilkan saat pengereman tanpa kinerjanya menurun. Melebihi kapasitas ini menyebabkan fade rem.

8. Rem Normal Terbuka

Rem yang tidak terlibat (terbuka) pada keadaan istirahat dan memerlukan daya untuk terlibat (menutup). Ini digunakan untuk pengereman layanan di mana fungsi fail-safe tidak diperlukan.

9. Normal Closed Brake

Istilah lain untuk Fail-Safe Brake. Ini terhubung (tertutup) dalam keadaan istirahatnya yang tidak diberi daya.


Jenis Rem & Aktuator

10. Disc Brake

Rem yang menggunakan kaliper untuk menekan bantalan terhadap cakram atau rotor yang berputar. Dikenal karena pembuangan panas yang sangat baik dan kinerja yang stabil. Lihat rangkaian Industrial Disc Brakes.

11. Drum Brake

Rem yang menggunakan sepatu untuk menekan permukaan bagian dalam drum yang berputar. Dikenal karena torsi yang tinggi dalam desain kompak dan perlindungan lingkungan yang baik. Jelajahi Industrial Drum Brakes kami.

12. Rem Kaliper

Rangkaian dalam sistem rem cakram yang menampung bantalan dan piston. Mengonversi tekanan hidraulik atau pneumatik menjadi gaya penjepitan pada cakram.

13. Block Brake

Jenis rem drum di mana lengan berengsel menekan blok atau sepatu ke permukaan luar roda rem. Umum pada crane dan mesin berat.

14. Rem Pita (Band Brake)

Rem yang menggunakan pita logam fleksibel yang dilapisi materi gesekan, yang membungkus bagian luar drum untuk menghasilkan gaya hentian.

15. Storm Brake (Windproof Brake)

Sistem pengereman kuat sekunder yang digunakan pada mesin besar yang dipasang di rel seperti crane pelabuhan untuk mencegah mereka tergeser oleh angin kencang. Lihat Storm Brake Solutions.

16. Pengikat Rel

Jenis storm brake yang menggunakan rahang kuat untuk menjepit langsung pada kepala rel, memberikan gaya pegang yang sangat tinggi.

17. Wedge Brake

Jenis storm brake di mana sebuah pon pendek dipaksa di antara sepatu rem dan rel, menciptakan gaya pengereman besar yang mampu meningkatkan sendiri.

18. Thruster Elektro-Hidraulik

Aktuator mandiri yang menggunakan motor listrik untuk menggerakkan pompa hidrolik, yang kemudian memindahkan piston untuk melepaskan rem fail-safe. Ed Series Thrusters kami adalah standar industri.

19. Aktuator

Istilah umum untuk komponen apa pun yang menyediakan gaya untuk mengoperasikan rem (misalnya thruster, silinder hidraulik, silinder pneumatik, atau elektromagnet).

20. Solenoid / Elektromagnet

Aktuator yang menggunakan koil elektrik untuk menghasilkan medan magnet, yang menarik plunger untuk mengikat atau melepaskan rem.


Komponen & Bagian Utama

21. Friction Lining (Pad / Shoe)

Bahan yang dapat digerus yang melekat pada kampas rem atau sepatu yang membuat kontak langsung dengan disc atau drum. Koefisien gesaknya menentukan gaya pengereman.

22. Disc Brake (Rotor)

Cakram berputar pada sistem rem cakram yang dipakai bantalan.

23. Rem Drum / Roda

Silinder yang berputar dalam sistem rem drum yang didorong oleh sepatu.

24. Kaliper

Kubah berbentuk C untuk bantalan dan piston dalam rem cakram.

25. Sepatu Rem

Penggulung, biasanya berbentuk bulan sabit, tempat friksi bantalan direkatkan atau direkatkan dalam rem drum.

26. Pin Pivot

Pinhon dan poros tempat lengan rem dan linkage berputar. Pelumasan yang tepat sangat penting.

27. Spring

Komponen yang menyediakan gaya untuk mengaktifkan rem fail-safe. Kompresinya menentukan torsi pengereman.

28. Linkage

Sistem tuas dan lengan yang mentransfer gaya dari aktuator ke sepatu rem atau bantalan.

29. Celah Udara (Air Gap)

Celah kecil antara lapisan gesekan dan disc/drum saat rem dilepaskan. Ini harus disesuaikan dengan benar saat lining aus.

Kopling

Alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros secara bersama-sama, sering di mana rem dipasang (misalnya antara motor dan gearbox).

Unit Daya Hidraulik

Sistem mandiri yang menghasilkan tekanan hidraulik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan satu atau lebih rem hidraulik besar.


Istilah Kinerja & Pemecahan Masalah

32. Rem Pudar

Kehilangan kinerja pengereman yang terjadi saat rem terlalu panas, menyebabkan koefisien gesek lapisan menurun.

33. Glazing

Kondisi di mana kelebihan panas membuat permukaan lapisan gesekan menjadi keras, halus, dan mengkilap, secara serius mengurangi kemampuannya untuk menghasilkan gaya gesek.

34. Squeal

Suara berdenging tinggi yang disebabkan oleh getaran frekuensi tinggi antara lapisan gesekan dan disc/drum.

35. Cicilan / Getar (Chatter / Judder)

Guncangan frekuensi rendah yang kuat yang dirasakan saat mengerem, sering disebabkan oleh kontaminasi, komponen yang bengkok, atau penyesuaian yang tidak tepat.

36. Kontaminasi

Kehadiran minyak, gemuk, air, atau zat asing lain pada permukaan gesekan, yang secara drastis mengurangi torsi pengereman.

37. Menggesek

Kondisi di mana rem tidak melepaskan sepenuhnya, menyebabkan lapisan tetap bersentuhan dengan disc/drum, yang mengakibatkan kepanasan dan keausan yang cepat.

38. Stroke

Jarak yang ditempuh piston atau plunger aktuator untuk melepaskan rem. Jarak tempuh yang tidak cukup dapat menyebabkan rem menarik, jarak tempuh yang berlebihan dapat berarti kampas aus.

39. Perawatan Keausan (Wear Compensation)

Sebuah mekanisme, baik manual maupun otomatis, yang mengatur linkage rem untuk menjaga celah udara yang benar saat lapisan gesekan aus.

40. Pembakaran & Pematangan (Bedding-In / Burnishing)

Proses pelawanan yang benar dari lapisan gesekan baru dan disc/drum untuk memastikan kontak penuh dan kinerja optimal.

41. Koefisien Gesekan (µ)

Nilai tak berdimensi yang mewakili rasio gaya gesekan antara dua benda terhadap gaya yang menekannya bersama. Nilai µ yang lebih tinggi berarti daya berhenti lebih besar.

42. Self-Energizing

Sifat beberapa desain rem drum di mana rotasi drum membantu menarik salah satu sepatu lebih erat terhadapnya, meningkatkan gaya pengereman.

43. ATEX / Explosion-Proof

Sebuah sertifikasi untuk peralatan yang dirancang untuk digunakan dengan aman di lingkungan yang berpotensi meledak, seperti tambang atau pabrik kimia. Lihat Explosion-Proof Thrusters.

44. IP Rating (Ingress Protection)

Standar yang menilai tingkat perlindungan sebuah komponen terhadap masuknya benda asing (seperti debu) dan kelembapan.

45. Backlash

Kebebasan atau “main” pada sistem mekanis, seperti linkage dari rem.

46. Histeresis

Keterlambatan suatu efek terhadap penyebabnya. Dalam rem, dapat merujuk pada keterlambatan keterlibatan atau pelepasan setelah sinyal kendali diberikan.

47. Waktu Respon

Waktu yang berlalu sejak sinyal rem diberikan hingga rem mencapai torsi penuhnya.

48. Set Time / Release Time

Waktu spesifik yang dibutuhkan rem untuk sepenuhnya terlibat (set) atau melepaskan (release).

49. Torsi Statis

Momen torsi yang dibutuhkan untuk menjaga beban tetap diam (sama dengan torsi penahan).

50. Torsi Dinamis

Torsi yang dapat diterapkan rem pada beban yang berputar (sama dengan torsi layanan atau pengereman).